

Di dunia sepak bola yang makin heboh dengan bek yang gaya, skillful, dan sering upload highlight di media sosial, Pierre Kalulu justru datang pelan-pelan. Nggak banyak omong, nggak suka sorotan, tapi pas di lapangan, dia efisien banget.
Kalau lo fans Milan dari 2020 ke atas, lo pasti tahu: Kalulu bukan cuma bek cadangan. Dia adalah solusi tak terduga buat Milan yang waktu itu lagi krisis pertahanan. Dan dia nyelamatin tim dengan gaya main yang nggak ribut tapi efektif.
Awal Karier: Anak Akademi Lyon yang Nggak Dikasih Kesempatan
Pierre Kalulu lahir 5 Juni 2000 di Lyon, Prancis. Dari kecil dia udah gabung akademi Olympique Lyonnais, salah satu pabrik talenta terbaik di Eropa.
Di sana dia berkembang sebagai bek kanan, tapi karena banyaknya saingan dan Lyon punya banyak pilihan senior, dia nggak pernah debut di tim utama.
Tahun 2020, kontraknya habis. Dan AC Milan, yang lagi fokus bangun tim muda, langsung sigap ngerekrut dia gratis.
Banyak fans skeptis waktu itu: “siapa Kalulu?” Tapi Milan tahu mereka lagi ngambil bakat mentah dengan potensi luar biasa.
Debut di Milan: Turun Diam-Diam, Naik Jadi Starter
Di awal musim 2020/21, Kalulu direncanakan jadi pelapis buat Davide Calabria di posisi bek kanan. Tapi karena krisis cedera (termasuk di bek tengah), Kalulu dipaksa main sebagai CB.
Dan hasilnya? Stabil. Cerdas. Nggak panik.
Lo bisa lihat langsung:
- Positioning-nya oke
- Passing-nya simple tapi akurat
- Nggak banyak tekel liar, tapi banyak interception
- Jago baca ruang
- Tenang di situasi under pressure
Musim demi musim, Kalulu makin sering main — baik sebagai bek kanan maupun bek tengah. Versatilitasnya jadi aset besar buat Pioli.
Scudetto 2021/22: Kalulu x Tomori Jadi Tembok Tak Terduga
Di musim 2021/22, waktu Simon Kjær cedera ACL, banyak yang takut Milan bakal drop. Tapi ternyata, duet darurat Tomori – Kalulu justru jadi kunci lini belakang Milan.
Beberapa catatan penting:
- Milan punya defense terbaik di Serie A saat itu
- Kalulu jadi starter di hampir semua laga penting
- Punya chemistry oke dengan Tomori
- Berani bawa bola keluar dari belakang
- Sering jadi pemotong umpan lawan (interception machine)
Kalulu jadi underrated hero dalam perburuan Scudetto Milan. Nggak banyak dibicarakan, tapi kontribusinya nyata banget.
Gaya Main: Bek Modern yang Punya Keseimbangan
Kalulu punya semua atribut bek modern:
- Cepat (buat recovery & duel sprint)
- Teknik passing bagus (buat build-up dari belakang)
- Disiplin
- Bisa main kanan atau tengah
- Jarang panik meski ditekan
- Punya visi dan kontrol bagus saat lawan press tinggi
Tapi yang paling keren? Dia nggak neko-neko. Nggak overplay, nggak pamer. Main efektif, clear, dan sesuai kebutuhan tim.
Kalau lo suka pemain yang “no drama, just deliver,” Kalulu itu contoh ideal.
Posisi Ideal: CB atau RB?
Di Milan, Kalulu sering diplot di dua posisi:
- Bek Tengah (CB): bagus saat sistem main dengan garis tinggi karena dia punya kecepatan recovery
- Bek Kanan (RB): bantu build-up dan covering, tapi kurang agresif menyerang kayak Theo
Kelebihannya sebagai CB:
Bikin cover buat Tomori yang lebih agresif
Jarang salah posisi
Cocok buat duel dengan penyerang cepat
Tapi dia juga bisa jadi RB kalau Calabria absen — dan itu bikin dia makin bernilai tinggi secara taktik.
Statistik Kalulu (2021–2024): Diam Tapi Konsisten
- Interception per game tinggi
- Passing accuracy sering di atas 90%
- Jarang bikin kesalahan fatal
- Beberapa assist & 1–2 gol dari situasi overlap
- Rasio duel udara lumayan untuk posturnya (1,84m)
Mungkin bukan statistik yang bikin heboh, tapi statistik yang pelatih suka banget.
Cedera dan Rotasi: Tantangan Sejak 2023
Sayangnya, mulai 2023 Kalulu sempat diganggu cedera otot dan rotasi di lini belakang Milan makin ketat.
- Ada Thiaw, Tomori, Gabbia, dan sekarang Simic
- Pelatih harus bagi waktu main
- Kalulu harus kembali fit total dan rebut posisi starter lagi
Tapi attitude-nya tetap profesional:
“Saya tidak bicara di luar. Saya kerja keras, dan pelatih yang memutuskan.”
Lo tahu ini pemain yang nggak cari panggung. Dia tahu cara bersaing sehat.
Timnas Prancis: Masih Tunggu Panggung Besar
Kalulu udah main buat Timnas Prancis U21, dan sempat masuk daftar bayangan tim senior. Tapi karena kedalaman bek Prancis gila-gilaan (Koundé, Upamecano, Konaté, Saliba), dia masih harus sabar.
Tapi kalau dia bisa stabil di Milan dan bebas cedera, nggak mustahil dia bakal debut di tim utama. Les Bleus butuh bek yang tenang dan bisa main di banyak sistem.
Mentalitas dan Karakter: Lowkey Tapi Profesional Banget
- Nggak banyak ngomong
- Jarang terlibat konflik atau kontroversi
- Dikenal rajin latihan dan terbuka belajar
- Dapat pujian dari pelatih dan senior karena attitude-nya
- Ngerti sistem, nurut taktik
Kalulu itu definisi pemain yang lo nggak notice, tapi kalau dia absen, tim lo jadi kacau.
Tantangan Ke Depan: Naik Level dan Jaga Konsistensi
Yang perlu Kalulu lakukan:
- Balik dari cedera dan perform lagi di top level
- Nambah kepercayaan diri saat build-up
- Berani lebih agresif di posisi RB
- Jaga konsistensi & siap adaptasi pelatih baru
Kalau dia bisa lakukan itu? Dia bisa jadi andalan Milan untuk jangka panjang.
Kenapa Gen Z Harus Ngeh Sama Kalulu?
Karena dia nunjukin bahwa:
- Bukan cuma striker yang bisa bersinar
- Lo bisa main kalem, clean, dan tetap penting
- Lo bisa sukses tanpa banyak noise — asal kerja keras dan disiplin
Kalulu adalah pemain generasi baru yang nggak butuh spotlight buat ngasih impact besar.
Kesimpulan: Pierre Kalulu, Bek Muda yang Nggak Banyak Bicara Tapi Banyak Bikin Tenang
Pierre Kalulu bukan nama besar. Tapi dia adalah bagian penting dari revolusi AC Milan. Di usianya yang baru 24, dia udah punya pengalaman juara, fleksibel di dua posisi, dan punya attitude yang bikin dia cocok jadi pilar jangka panjang.
Dan seperti banyak pemain underrated lainnya, dia nggak bakal banyak muncul di highlight. Tapi kalau lo ngerti bola, lo tahu: Kalulu bikin sistem jalan.